TKW Ini Tak Mau Keluar Meski Udah 8 Tahun Dipenjara, Aneh di Penjara Saudi di Gaji 150 Riyal

Menjadi seorang TKW di negara lain berharap  semua orang yang datang kesana bisa merubah nasibnya menjadi lebih baik, bisa mewujudkan apa yang di inginkannya tercapai seperti merubah nasib dari yang miskin menjadi kaya, bisa membangun rumah, menyekolahkan anak-anaknya dan membahagiakan orangtuanya. Tapi lain halnya dengan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cirebon ini,Masamah Raswa Sanusi (31), yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi mengaku kerasan dan merasakan hari-harinya sekitar di penjara sekitar 8 tahun lebih. Masamah dijebloskan ke penjara lantaran diperkirakan membunuh anak majikannya.

1. Menolak disuruh ke KJRI

Begitu terbit dari penjara, Masamah menuliskan dirinya mendapat tawaran untuk bermukim di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah sedangkan sebelum ia pulang. Namun ia tadinya menolak dengan dalil betah bermukim di penjara.

“Orang KJRI bilang ‘Kamu kan udah bebas, ngapain masih di penjara? Sini sama aku di KJRI’. Gak apa, aku di sini (penjara). ‘Kenapa anda malah suka dipenjara?’,” kata Masamah mengisahkan percakapannya dengan di antara staff hukum KJRI Jeddah, Selasa (3/4).

2. Penjara yang nyaman

Bagi Masamah, penjara Tabuk adalahtempat yang nyaman baginya. Penjara tersebut dinilainya bersih dan ia mudah mengerjakan segala urusan dengan kemudahan yang ada. “Mungkin sebab aku udah terbiasa di sini. Tempat bersih, santap tinggal makan, nyuci bermukim masukin mesin cuci, pengering, lipat, bisa makan,” jelas Masamah dengan separuh tertawa memperingati saat ia di penjara.

3. Digaji 150 riyal tiap bulan

Di penjara sendiri Masamah menyatakan mendapatkan gaji 150 Riyal atau setara Rp 550.000 tiap bulannya. Ia menemukan gaji tersebut dengan bekerja di penjara dengan menciptakan kalung atau gelang. Ia memakai gajinya tersebut untuk membeli sekian banyak  kebutuhan laksana makanan, sabun, shampo sampai pulsa.

“Aku beli makanan dari luar. Aku catet sendiri apa yang inginkan dibeli, gunakan bahasa Arab, masukan (daftar yang hendak dibeli) kasih duit, kasih ke petugas penjara. Makanya aku bilang aku kerasan di sana,” kata Masamah diselesaikan tawa.

4. Hafalan Alquran

Masamah pun belajar dan menghafal Al-Quran sekitar di penjara. Ia telah hafal 2 juz dan tidak jarang kali dirayakan plus bisa bonus 1000 riyal tiap kali hafal 1 juz Al-Quran. “Cuma 2 juz sama ayat-ayat kecil lainnya. Terus yang kemarin hafalan lagi 2 juz namun gak sempat dirayain sebab udah pulang. Waktu di penjara 4 juz lebih laksana surat Al-Kahfi, Al-Baqarah, alhamdulillah dapat tambah shalehah disini” ungkap Masamah.

5. Sempat mendapat sindiran sebab tidak mau terbit dari penjara

Beberapa orang di KJRI Jeddah, kata Masamah melanjutkan, terdapat yang memperbincangkan dirinya yang tidak mau terbit dari penjara. “Diledekin ‘Ada orang gak mau terbit dari penjara, orang pada mau terbit tapi Masamah gak mau’,” cerita Masamah.

6. Duit gaji di penjara dikoleksi untuk renovasi rumah

Masamah pun mengatakan dirinya tidak jarang kali menyisihkan gajinya dari penjara untuk diantarkan kepada orang tuanya. Dari fulus ini, ia dapat bisa merenovasi rumahnya di Cirebon. “Dulu mah (rumah ini) jelek, gak terdapat sekatnya,” kata ibu Masamah. “Aku bilang kalo inginkan renovasi lokasi tinggal aku punya tidak banyak duit, aku sumbangin aja,” kata Masamah.

7. Sering diminta Buatin Bakwan sama Sipir Penjara

Terdengar konyol, namun begitulah kenyataannya. Masamah mengungkapkan ada sejumlah sipir penjara yang memintanya menciptakan bakwan, atau di Arab Saudi lebih di kenal dengan nama bala-bala. Kata Masamah. Dan lagi-lagi, Dari hasil kerajinannya menciptakan bakwan ia juga mendapatkan duit lebih dalam penjara.

Sipir yang kegemaran makan Bakwan seringkali membawakan bahan baku untuk menciptakan Bakwan beserta minyak goreng guna dimasak Masamah dalam penjara. “Ya Alhamdulillah bisa lah 100 Riyal tiap kali membuatkan pesanan Bakwan satu nampan” pungkasnya.

Bagikan Artikel ini